:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Sabtu, 25 April 2009

Wisata Religi Pemakaman Sebukit

2502rob1.lpr



Tempat Ziarah dan Memancing 

Minimnya Pendapatan Asli Daerah dialami Pemerintah Kabupaten Pontianak, bukan alasan untuk tidak membangun dunia pariwisata. Masih banyak potensi wisata yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dari sisi pariwisata. Satu di antaranya adalah makam Opu Daeng Menambon di Sebukit.

Komplek pemakaman sebukit terletak di sebelah utara Kota Mempawah. Melalui jalur darat (menuju Singkawang), anda bisa sampai ke tempat itu sekitar 20 menit perjalan dengan mobil.
Sebukit merupakan tempat pertama Daeng Opu Menambon mendirikan kerajaan. “Pada masa itu, Pesantren Galaherang berada tak jauh sana. Kita tahu Opu sangat dekat dengan Habib Husein. Habib, pimpinan pesantren Galaherang,” kata Hj Taufikkiah, sesepuh keraton Amantubillah.
Taufikiah menjelaskan, kedudukan kerajaan Mempawah pada masa itu berada di Sebukit Rama. Setelah dua puluh enam tahun bertahta, Opu Daeng Menambon meninggal pada Senin terakhir bulan Syafar 1174 Hijirah atau tahun 1763 masehi.
“Setelah Opu meninggal, tahta kerajaan kemudian diserahkan kepada Panembahan Adiwijaya, anak Opu Daeng Menambon. Sejak itulah, nama kerajaan ini menjadi Amantubillah,” ujarnya.
Opu dimakamkan pada Selasa keesokan harinya di komplek pemakaman Sebukit, sehari sebelum pelaksanaan robo-robo. “Sejak itu, setiap tahun, sehari sebelum pelaksanaan robo-robo, keluarga dan kerabat keraton Amantubillah serta masyarakat berziarah ke makam opu, hingga sekarang,” ujar Taufikkiah.
Kini, tak hanya keluarga keraton dan kerabat serta masyarakat yang berdatangan ke sana. Para petinggi di Kabupaten Pontianak juga mengikuti ziarah ini. Seperti sudah menjadi satu paket, pelaksanaan ziarah tak pernah lepas dari perayaan robo-robo.
“Kalau hari biasa memang sepi. Tapi kalau hari minggu, banyak orang yang datang ke sini. Ada yang berziarah, ada juga yang memancing. Tapi paling ramainya memang saat perayaan Robo-robo, khususnya pada hari Selasa, sehari sebelumnya,” kata Dahlia, warga Sebukit yang membuka kedai minuman, tak jauh dari komplek pemakaman Opu Daeng Menambon.
Menurutnya, pada perayaan Robo-robo, jumlah pengunjung bisa mencapai lebih dari 500 orang. “Mungkin lebih. Pokoknya kalau mau cari tempat parkir susah. Penuh sekali. Kalau banyak orang yang datang ke sini, Alhamdulillah, banyak juga yang mampi ke warung saya,” ujarnya.
Sudah delapan tahun Dahlia dan keluarganya tinggal di kawasan itu. “Awalnya sih memang sepi. Tapi setelah di bangun steigher dan pelataran parkir, tidak robo-robo pun orang pada datang ke sini,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah dapat mempromosikan wisata religi di kawasan Sebukit, agar lebih ramai orang yang datang ke sini. “Kalau mau memancing, di sini ikan banyak. Kalau mau berziarah juga bisa,” ujarnya mempromosikan kawasan itu. (leo prima)


Mayat Miss X Hebohkan Warga Kakap

*Ratusan Warga Padati TKP

KUBU RAYA, TRIBUN – Penemuan mayat Miss x menghebohkan warga Parit Surabaya Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya . Mayat tersebut ditemukan di pinggir semak belukar sekitar 400 meter dari jalan raya. 
Penemuan mayat tersebut sontak mengagetkan warga setempat, akibatnya ratusan warga berdatangan menyaksikan identifikasi yang dilakukan petugas dari Poltabes Pontianak dan Polsek Kakap.
“Warga yang lewat menemukan mayat tersebut,” ujar Deddy Andriadi (37), warga setempat kepada Tribun di lokasi penemuan mayat, Minggu (26/10). Awalnya, lanjut Deddy, sekitar pukul 18.00 WIB warga yang biasa melewati lokasi melihat seorang pria sedang menurunkan korban di pinggir semak belukar.
Melihat warga melintas, tersangka kemudian melarikan diri. Warga yang melihat gerak gerik mencurigakan tersebut menghampiri semak belukar. Melihat sosok mayat, warga berhambur melapor ke petugas Kantor Camat Sungai Kakap.
“Tempat itu selalu menjadi tempat berpacaran anak muda disini,” lanjut Deddy. Kondisi mayat miss x mengenaskan. Luka tusukan terlihat dileher dan perut korban. Korban menggunakan jaket katun hitam, celana jins biru dan menggunakan ikat pinggang merah muda.
Posisi mayat berada dipinggir semak dengan kedua kaki keatas akibat tertahan semak belukar. 
Lokasi penemuan terbilang jauh dari keramainaan. Semak belukar yang berada di sisi kiri dan kanan jalan melebihi tinggi orang dewasa. Petugas harus menggunakan dua unit kendaraan double gardan jenis strada dan jeep untuk menjangkau lokasi.
Dari pengamatan Tribun dilokasi kejadian petugas mengamankan beberapa barang bukti berupa sandal korban dan sarung senjata tajam. Petugas lantas melakukan identifikasi di TKP dan mayat.
Waka Poltabes Pontianak, AKP Iman (tolong cari nama lengkapnya) terlihat hadir di lokasi kejadian. Sesaknya warga cukup menyulitkan petugas. Sekitar pukul 22.30 mayat dievakuasi ke RS Bhayangkara Pontianak untuk dilakukan outopsi.
Mobil jeep yang membawa mayat sempat terperosok saat meninggalkan TKP. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif pembunuhan.(iin) 
  

Template by:
Free Blog Templates