:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Minggu, 18 November 2012

Salut Buat Remamsa



Meskipun tidak terlihat banyak kemajuan, saya tetap menaruh hormat dan bangga kepada remaja muslim Sambora yang terus berusaha mempertahankan majelis taklim, kalau bahasa gaulnya pengajian. Di tengah-tengah era modernisasi seperti sekarang ini, sudah sangat sulit kita temukan sekelompok anak muda yang berkumpul membentuk sebuah taklim. Apalagi kegiatan tersebut dilaksanakan setiap malam Minggu. 

Kita ketahui bersama, malam minggu bagi kalangan anak muda, adalah malam special, karena pada malam itu anak muda bisa berkumpul dengan sang pacar, memadu kasih, berjalan berdua, atau bahkan mojok di tempat gelap. Asik, namun berbahaya. Namun sekelompok kecil remaja muslim Sambora lebih memilih berkumpul untuk menghidupkan taklim yang sudah ada sejak dahulu itu.

Dengan segala keterbatasannya, Remaja Masjid Sambora, atau disingkat REMAMSA, terus berusaha bertahan. Meskipun saat ini yang meramaikan pengajian tersebut lebih banyak anak-anak usia SD. Entahlah, apakah itu sudah layak disebut remaja atau belum. Namun bagi saya tidak masalah, justru itu lebih baik. Dengan demikian mereka akan mengenal tentang nilai-nilai islam sejak dini. Meskipun, niat mereka tak sampai ke situ. 

Saya juga bangga, para pengurus remamsa senantiasa berusaha untuk membuat gebrakan-gebrakan baru, atau setidaknya mempertahankan kegiatan yang sudah ada. Seperti yang dilakukan pada malam minggu kemarin. Remamsa mengadakan konser taklim. Subhanallah. Alhamdulillah. Saya sangat bangga dengan mereka. Mungkin andapun akan merasakan hal yang sama.

Betapa tidak, mereka kaum muda sudah memiliki keperdulian yang tinggi untuk terus menyiarkan islam. dengan berbagai cara agar anak-anak muda yang selama ini masih hobi nongkrong bisa tertarik untuk ikut bergabung di dalamnya. Sebuah usaha yang luar biasa saya kira. Saya layak memberikan acungan jempol empat. Jempol tangan dua dan jempol kaki dua.

Sebagai motivasi untuk kita bersama, bahwa keutamaan majelis taklim itu sangat luar biasa sekali. Banyak pahala yang terdapat di dalamnya. Maka dari itu sangat sayang sekali jika kita meninggalkan pengajian, hanya untuk keperluan duniawi.

Dari Umar bin Khotob, Rosululloh saw telah bersabda:
“Orang yang berjalan menuju majelis Ta’lim, maka setiap langkahnya bernilai seratus kebaikan dan jika dia duduk dengan ulama tersebut serta mendengarkan apa yang dikatakannya, maka setiap kalimtnya bernili seratus kebaikan”. [Kitab Riyadhushsholihin, Imam Nawawi]
“Barangsiapa menuju majelis ilmu untuk mempelajarinya, maka dia akan diampuni dosanya sebelum melangkahkan kakinya”.

Itulah beberapa keutamaan majelis taklim, bayangkan saja hanya dengan datang ke majelis taklim Allah telah memberikan ampunan dosa kepada kita. Bahkan nilai pahala majelis taklim sangat tinggi sekali. Maka dari itu, anak-anak muda Sambora, kita harus senantiasa mempertahankan majelis yang sudah ada di tempat kita.

Apapun kondisinya, kita jangan menyerah, sebab menyerah pada keadaan adalah sifat seorang yang pengecut. Dan Allah sangat membenci orang-orang yang memiliki sifat pengecut. Nah gimana coba rasanya kalau Allah sudah membenci kita, tentu saja kita akan jauh dari Rahmat Allah.
Tentang keutamaan lainnya dari majelis ta’klim dapat pula kita fahami dari nasehat Luqmanul Hakim kepada puteranya:

”Hai anakku, ketika kamu melihat jamaah tengah berzikir (mengingat Allah atau membicarakan ilmu) maka duduklah bersama mereka. Jika engkau pandai, maka bermanfaatlah ilmumu, dan jika engkau bodoh, maka kau dapat menimba ilmu dari mereka. Sedangkan mereka mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan rahmat Allah, sehingga engkau akan memperoleh bagian pula.
Wassalam


Jumat, 16 November 2012

Kejaiban Sedekah, Shalat Malam dan Doa Orang Tua

"Mas saya sudah positif" kata istri saya. Masak sih? Ya, tadi saya sudah tes pakai tes pek, saya gak tahu tulisan tes pek yang bener kayak gimana. Yang saya tahu tespek alat untuk mengetahui, atau mengetes, kehamilan seseorang. "Alhamdulillah" jawabku dengan senang. Subhanallah, Allahu Akbar. Sungguh rezeki yang tiada terkira, yang Allah berikan kepada keluarga saya.

Padahal sebelumnya istri saya berkeluh kesah, badannya meriang, dan sering pegal-pegal. Kejadian tersebut sudah biasa dialaminya saat dia mau datang bulan. Makanya dia memperkirakan, tidak lama lagi akan datang bulan. Memang dia sudah telat sekitar dua pekan lebih, namun kata dia kejadian tersebut sudah biasa. Bahkan dia juga pernah telat hampir satu bulan. Makanya istri saya memperkirakan tak lama lagi dia akan datang bulan. Tapi saya justru berfikiran lain, saya menyuruh istri saya untuk tes kehamilan, ternyata bener istri saya hamil. hehehe.

Saya sekarang tinggal berdoa kepada Allah agar istri dan calon jabang bayi bisa diberikan kesehatan, lahir dengan normal dan kelak menjadi anak yang saleh. Subhanallah Allahu Akbar. Sungguh rezeki yang sangat besar telah Allah berikan kepada kami.

Sungguh Allah langsung menjawab atas apa yang menjadi doa saya, doa istri saya, doa mertua saya dan doa ibu saya. Mungkin ini juga, bukan mungkin namun saya yakin ini  jawaban Allah atas janji-Nya. Bagi siapa saja yang mau bersedekah maka Allah akan memberikan balasannya secara kontan dengan balasan yang lebih banyak. Baik balasan berupa kesehatan, sembuh dari penyakit, msegera jodoh, memperlancar rezeki, termasuk segera mendapat anak, dan balasan-balasan lain yang tak terkira.

Pengalaman saya, ketika belum menemukan jodoh pasca batal menikah dengan gadis yang sudah saya lamar, saya selalu berusaha mengamalkan sedekah dan kadang-kadang shalat malam. Saya sebut kadang-kadang karena saya terkadang bangun shalat malam dan kadang-kadang tidak. hehe. Dan satu hal lagi, yang tidak boleh ketinggalan yakni restu dan doa orang tua. Alhamdulillah setelah saya meminta maaf dengan hati yang tulus serta meminta didoakan oleh ibu saya, tak lama kemudian saya mendapatkan wanita yang cocok di hati, bahkan tak lama kemudian saya menikah. Subhanallah.

Dan pengalaman kedua, saat akan resepsi pernikahan, saya juga hanya mengamalkan sedekah, shalat malam, meminta doa ibu dan mertua perempuan saya, dan juga doa dari teman-teman. Alhamdulillah walaupun mendung tidak ada hujan saat resepsi pernikahan berlangsung. Acara sukses tanpa hambatan. Dan yang membahagiakan lagi, tamu yang datang sangat banyakkkkkk.... Bahkan ada yang ngomel karena kelupaan tak diundang. Untungnya setelah dikabari mereka mau datang.

Berselang satu bulan setelah menikah, Alhamdulillah Allah kembali memberikan kebahagiaan, seperti yang saya tuliskan di atas tadi, yakni dengan kehamilan istri saya.

Nah kabar gembira lainnya, saya juga pernah sampaikan pada tulisan sebelumnya. Ketika saya terpaksa harus menyampaikan surat pengunduran diri dari perusahaan tempat saya bekerja, karena alasan jauh dari keluarga, perusahaan justru memindahkan saya ke daerah tempat tinggal istri saya. Allah maha besar.

Mudah-mudahan cerita singkat dari saya ini bisa bermanfaat, bagi teman-teman semuanya yang kebetulan membacanya. Sehingga menjadi yakin bahwa Allah campur tangan terhadap segala perbuatan kita di dunia ini. Dan satu hal lagi, Allah akan segera memberi balasan bagi hamba-Nya yang senantiasa menjalankan perintah-Nya.



Kamis, 01 November 2012

Kujatuhkan Bola Karet



Teringat kata-kata bijak yang dishare ke BBM beberapa waktu lalu. Pesan BBM tersebut menuliskan, bahawa bayangan hidup itu seperti kita bermain akrobat dengan lima bola di udara. Kelima bola tersebut adalah, bola pekerjaan, bola keluarga, bola kesehatan, bola sahabat dan bola semangat.

Sebagai pemain akrobat kita diharuskan menjaga kelima bola tersebut agar tak sampai jatuh. Namun jika keadaan mengharuskan kita untuk menjatuhkan salah satunya, maka jatuhkanlah bola pekerjaan, sebab bola pekerjaan adalah bola karet. Dia bisa memantul kapan saja saat bola tersebut dijatuhkan. Namun jika keempat bola lainnya yang harus dijatuhkan, dia akan pecah berantakan, sebab empat bola tersebut adalah bola kaca.

Itu artinya keempat bola tersebut lebih penting dari bola pertama, yakni keluarga, sahabat, semangat dan kesehatan. Sebab keempat bola ini tidak akan dapat kita beli dengan apapun itu. Mereka lebih berharga daripada pekerjaan.

Jika kita kehilangan keluarga, kemana kita akan mencari, jika kita kehilangan sahabat maka kemana kita membeli, begitupun dengan kesehatan dan semangat. Namun ketika kita kehilangan pekerjaan, suatu saat pekerjaan tersebut dapat kita raih kembali.

Begitu juga dengan kondisi saya saat ini, dimana saya harus memilih, antara bola pekerjaan dan bola keluarga. Maka sayapun memilih untuk menjatuhkan bola pekerjaan demi keutuhan keluarga saya. Saya mencintai pekerjaan saya, namun saya lebih mencintai keluarga saya. Mereka adalah bagian dari hidup saya, mereka juga yang bisa membuat saya bahagia, membuat saya tersenyum dan bisa membuat saya bangga.

Apalah artinya kita mati-matian bekerja mencari uang, jika keluarga kita berantakan, apalah artinya jika kita mempunyai segudang materi jika kesehatan kita terabaikan. Kita tak harus mempertahankan bola pekerjaan jika kita ingin menjaga keutuhan keluarga kita.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting, namun kehidupan haruslah berimbang. Karena saya yakin dengan Allah yang telah memberikan rezeki dari pintu manapun yang Dia kehendaki. Karena memang itulah janji Allah, jika kita bekerja dengan niat yang baik, maka Allah akan menggantinya jauh lebih baik.

Buat perusahaan yang pernah mempercayai saya untuk menjadi karyawan, saya ucapkan ribuan terimakasih. Saya juga mohon maaf jika selama saya bekerja di perusahaan tersebut terdapat kesalahan baik yang disengaja ataupun tak disengaja. Begitupun dengan kawan saya yang lain, saya sampaikan dengan ucapan yang sama. 

Saya akan terus berharap perusahaan yang pernah mempekerjakan saya tetap berkembang, bahkan jauh lebih baik. Sehingga akan banyak lagi karyawan yang bisa bekerja di perusahaan tersebut. Majulah terus. Salam keluarga.

Template by:
Free Blog Templates