:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Kamis, 01 November 2012

Kujatuhkan Bola Karet



Teringat kata-kata bijak yang dishare ke BBM beberapa waktu lalu. Pesan BBM tersebut menuliskan, bahawa bayangan hidup itu seperti kita bermain akrobat dengan lima bola di udara. Kelima bola tersebut adalah, bola pekerjaan, bola keluarga, bola kesehatan, bola sahabat dan bola semangat.

Sebagai pemain akrobat kita diharuskan menjaga kelima bola tersebut agar tak sampai jatuh. Namun jika keadaan mengharuskan kita untuk menjatuhkan salah satunya, maka jatuhkanlah bola pekerjaan, sebab bola pekerjaan adalah bola karet. Dia bisa memantul kapan saja saat bola tersebut dijatuhkan. Namun jika keempat bola lainnya yang harus dijatuhkan, dia akan pecah berantakan, sebab empat bola tersebut adalah bola kaca.

Itu artinya keempat bola tersebut lebih penting dari bola pertama, yakni keluarga, sahabat, semangat dan kesehatan. Sebab keempat bola ini tidak akan dapat kita beli dengan apapun itu. Mereka lebih berharga daripada pekerjaan.

Jika kita kehilangan keluarga, kemana kita akan mencari, jika kita kehilangan sahabat maka kemana kita membeli, begitupun dengan kesehatan dan semangat. Namun ketika kita kehilangan pekerjaan, suatu saat pekerjaan tersebut dapat kita raih kembali.

Begitu juga dengan kondisi saya saat ini, dimana saya harus memilih, antara bola pekerjaan dan bola keluarga. Maka sayapun memilih untuk menjatuhkan bola pekerjaan demi keutuhan keluarga saya. Saya mencintai pekerjaan saya, namun saya lebih mencintai keluarga saya. Mereka adalah bagian dari hidup saya, mereka juga yang bisa membuat saya bahagia, membuat saya tersenyum dan bisa membuat saya bangga.

Apalah artinya kita mati-matian bekerja mencari uang, jika keluarga kita berantakan, apalah artinya jika kita mempunyai segudang materi jika kesehatan kita terabaikan. Kita tak harus mempertahankan bola pekerjaan jika kita ingin menjaga keutuhan keluarga kita.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting, namun kehidupan haruslah berimbang. Karena saya yakin dengan Allah yang telah memberikan rezeki dari pintu manapun yang Dia kehendaki. Karena memang itulah janji Allah, jika kita bekerja dengan niat yang baik, maka Allah akan menggantinya jauh lebih baik.

Buat perusahaan yang pernah mempercayai saya untuk menjadi karyawan, saya ucapkan ribuan terimakasih. Saya juga mohon maaf jika selama saya bekerja di perusahaan tersebut terdapat kesalahan baik yang disengaja ataupun tak disengaja. Begitupun dengan kawan saya yang lain, saya sampaikan dengan ucapan yang sama. 

Saya akan terus berharap perusahaan yang pernah mempekerjakan saya tetap berkembang, bahkan jauh lebih baik. Sehingga akan banyak lagi karyawan yang bisa bekerja di perusahaan tersebut. Majulah terus. Salam keluarga.

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates