:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Minggu, 30 Januari 2011

Man Jadda Wajada

Berputus asa ternyata hanya akan membuat kita semakin menderita. Kata-kata ikhlas dan legowo yang keluar dari mulut belum tentu dapat kita terima dalam hati. Akhirnya pikiran kitapun hanya akan diliputi perasaan gelisah tak menentu.


Keengganan kita untuk berusaha melakukan sesuatu selalu membuahkan satu kesimpulan,”inilah takdirku, aku tidak mampu”. Pemikiran tersebut kemudian akan berkembang lagi, “Ini bukan salahku, namun kesalahan orang lain. Aku begini bukan karena tidak mampu, namun karena dia benci padaku”.

Hal yang demikian mungkin sering terjadi pada diri kita, sampai akhirnya kita mengambil jalan pintas, yang berakhibat fatal. Na’ udzu bilahimindzalik. Sungguh celakalah orang yang demikian itu. Karena itu merupakan perbuatan tercela yang dibenci Allah.

Kita jangan pernah berputus asa dalam melakukan sesuatu, berusahalah selagi bisa, setelah itu kembalikan segela urusan pada Allah. Kita jangan pernah mengatakan tidak bisa, selagi kita belum pernah mencoba. Karena Allah tidak akan merubah keadaan suatu kamu, jika mereka tidak merubahnya sendiri.Man Jadda wajda, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya.

Maka dari itu kita harus yakin, bahwa kita bisa dan mampu melakukannya. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini jika Tuhan menghendaki. Namun jika pada akhirnya gagal, berarti memang sudah kehendak Allah ta’Ala. Dan kitapun harus ikhlas. Dengan tetap positif thingking, mungkin itulah yang terbaik buat kita.

Namun demikian, kita tidak lantas harus menyerah pada satu keadaan, karena masih ada jalan lain untuk meraihnya, dan kemungkinan akan menjadi lebih baik dari apa yang kita harapkan pertama. Karena Allah maha tahu. Apa yang terbaik untuk hambanya.

Inilah hidup yang harus kita jalani. Karena konsekuensi hidup adalah menghadapi sebuah masalah. Tidak ada manusia yang dilahirkan tanpa menghadapi masalah. Sebab itu sudah merupakan kehendak dari sang Pencipta Allah Ala Wajalla.

Di dalam surah Al-Baqarah Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwa untuk berhak memasuki surga orang-orang beriman mesti melalui berbagai ujian terlebih dahulu. Sebagaimana umat beriman di masa lalu juga mengalami berbagai ujian. Allah سبحانه و تعالى berfirman:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah [2] : 214)

Dari ayat di atas tentu sudah jelas, bahwa dalam kehidupan ini kita selalu dihadapkan pada persoalan yang disebut juga dengan ujian. Dan jika kita lulus maka itu akan menjadi sebuah kebahagiaan yang tak terkira dalam hidup kita. Salam Keluarga.

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates