:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Kamis, 02 Desember 2010

Pengalamanku Hari Ini

"""""""""
Pagi tadi aku berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 WIB, dan sampailah di Ngabang sekitar pukul 10.30 WIB, padahal perjalanan normal biasanya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam saja. Maklumlah motorku tidak normal.



Sesampainya di Ngabang aku langsung meluncur ke gedung DPRD Landak, sayang kedatanganku terlambat, karena saat sampai di gedung bapak-bapak yang terhormat itu acara sudah selesai dilaksanakan, jadi tidak sempat deh meliput acara yang berlangsung.

Aku kemudian duduk sejenak dan berbincang-bincang dengan rekan-rekan seprofesi, sembari menikmati kopi dan snack yang tersedia di meja belakang kursi DPRD Landak. Snack tersebut memang biasanya dilebihkan untuk paparazi seperti kita-kita ini.

Tidak ada aktifitas, akhirnya kami menemui wakil ketua DPRD Landak Klemen Apui, sebab pada tanggal 15 Juli kemarin dia pergi ke Jakarta untuk mengurusi persoalan sengketa para petani plasma dan PTPN 13 Ngabang.

Setelah sempat ngobrol-ngobrol kurang lebih sepuluh menit kami akhirnya keluar ruangan. Karena beritaku belum lengkap akhirnya aku coba gali informasi dari narsum lain, dan bertemulah dengan bapak Cendra Sunardi.

Selesai berbincang-bincang sejenak akhirnya aku berajak pulang. Namun sayang, ketika akan menyalakan sepeda motor kesayanganku rupanya ban belakangnya bocor. Apes-apes, sudahlah tidak bawa uang.

Kendati ban belakang bocor aku tumpangi saja motorku, mulai dari kantor DPRD Landak sampai ke ATM BRI di Dusun Tungkul, lumayan jugalah sekitar 1,5 Km motorku harus menahan beban lumayan berat dalam keadaan ban bocor.

Begitu sampai ke ATM ternyata mesinnya sedang gangguan, tidak bisa dipergunakan untuk mengambil uang tunai, akhirnya motor tersebut harus aku bawa lagi ke ATM yang lain masih dalam keadaan tanpa angin. Lagi-lagi di ATM yang aku tuju juga gangguan. "ATM hanya bisa digunakan untuk transfer" duh mati aku.

Dengan terpaksa aku kemudian menelpon rekanku, bermaksud meminjam uang kepadanya... Tapi apa yang terjadi, rupanya dia datang juga dengan tangan kosong, alias tidak membawa uang sepeserpun. Padahal kedatanganya aku harap dia membawa uang. Aduh-duh piye to ini.

Seakan tidak ada solusi akhirnya aku berangkat ke warung kopi, untuk menambah daftar bon, sedangkan kawanku tadi pulang ke rumahnya. Sekitar setengah jam aku di warung kopi akhirnya aku hubungi lagi dia, dengan maksud dan tujuan yang sama yakni meminjam uang.

Untuk kali kedua ini, usahaku akhirnya membuahkan hasil, dia datang membawa uang sesuai yang aku harapkan Rp 50 ribu. Hehehe Alhamdulillah, bisa dibenerin juga akhirnya motorku.(***)

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates