:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Selasa, 23 November 2010

kenapa Harus PNS??

Siang tadi ada rekanku yang bertanya, “tidak daftar PNS kah” aku jawab “tidak”. Lalu dia bertanya lagi, “kenapa” ya aku jawab tidak kenapa-kenapa, aku sudah senang jadi wartawan, bisa kenal banyak orang dan bisa juga mengenal pejabat, selain itupun aku bisa bebas beraktifitas, tidak seperti PNS”

Namun kawanku tadi belum puas dengan jawaban yang aku berikan. Dia kemudian mengatakan, bukankah dengan aku mengenal banyak pejabat itu satu kesempatan, karena bisa melobi dan tidak harus mengeluarkan duit untuk nyogok.

Hehe aku geleng-geleng kepala , kenapa harus memanfaatkan kenalan supaya kita bisa lulus CPNS, kalau aku mau ya daftar saja bersaing dengan sehat… Karena banyak juga orang yang berkeinginan menjadi PNS. Kalau kita menggunakan cara yang tidak benar berarti kita sudah menyakiti perasaan orang lain.

Lalu aku bertanya kepada dia, apakah kamu mendaftar PNS? Dia jawab ya, “nah kalau seperti itu, selamat berjuang, berusaha dan jangan lupa berdoa, kalau ada oknum yang menjanjikan bisa meluluskan menjadi PNS jangan percaya, karena rezeki sudah di atur sama Tuhan. “Ok Tq sobat, doakan ya supaya aku lulus PNS” kata dia.

Temanku tadi memang sudah empat kali mendaftar menjadi PNS, namun empat kali dia juga gagal, dan kalau kali ini dia ikut mendaftar lagi, berarti ini yang ke lima kalinya.. Hmmm sungguh perjuangan yang berat…

Sebenarnya dia sih sudah kerja, gajinya juga sudah cukup lumayan besar, kalau dihitung-hitung sama dengan gaji PNS, namun entah kenapa dia masih kepingin menjadi PNS terus, katanya sih jadi PNS enak, dapat pensiunan dan kerjanya santai.
Kalau swasta ini tidak bisa diharapkan pensiunannya.

Di hari yang sama seorang yang sudah menjadi PNS juga bertanya lagi kepadaku, tidak ikut daftar PNS kah,,, aku jawab tidak, sudah enak jadi wartawan”” Gaji kamu besar kali ya” aku jawab tidak juga,” lalu kenapa tidak mau jadi PNS, ya aku jawab lebih enak jadi wartawan bisa bebas..

Dia kemudian berkata, kalau masih muda seperti kamu memang idealis masih tinggi, karena belum ada tuntutan dari anak istri, namun kalau sudah punya istri cara pandang kamu pasti berubah,,, mungkin sekarang kamu tidak suka menjadi PNS, namun nanti kamu pasti akan nyesal” katanya.

Aku berfikir sejenak atas apa yang dia katakan… Hmmm masak iya sih.. Aku kemudian berkata, idealis itu tidak bisa dibatasi dengan usia ataupun ketika kita sudah berkeluarga. Namun itu kembali kepada orangnya. APakah dia tetap ingin idealis atau tidak.

Masih banyak orang-orang yang sudah berkeluarga tetap idealis, dan tidak kalah banyaknya anak mudah yang sudah kehilangan idealismenya.. Itu tidak lain karena tidak memiliki pendirian.

Bagi saya gaji bukan hal yang utama, karena seseorang tidak akan pernah cukup dengan apa yang dia dapat, tergantung bagaimana dia mau bersukur. Toh buktinya pejabat sudah mendapat gaji besar tetap saja korupsi, ada juga orang miskin yang pendapatannya pas –pasan namun tetap berusukur.

Dia kemudian mengangguk, entahlah apa maksud dari anggukan dia itu. Aku hanya ingin menyampaikan pesan, bahwasanya semua pekerjaan itu baik, selama yang kita kerjakan halal. Menjadi PNS sekalipun kalau kelakuan kita tidak baik, maka hasil yang kita dapatkan tidak baik..

Sekali lagi, ketika Tuhan menciptakan manusia tidak mungkin Tuhan akan membiarkan ciptaanya kelaparan, sepanjang dia mau berusaha, dan sekali lagi rezeki itu datang dari Allah dan bukan dari PNS. (****)

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates