:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Selasa, 14 Juni 2011

Waspadai NII, Kapolres Undang Semua Tokoh Sintang

Sepakat Jaga Kamtibmas di Lingkungan

SINTANG, TRIBUN-Gerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW 9) yang mencuat belakangan ini membuat sejumlah pihak melakukan antisipasi, termasuk diantaranya jajaran kepolisian resor Sintang.
Pada Selasa (3/5) Kapolres Sintang AKBP Firly R Samosir mengundang sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, ormas dan LSM serta jajaran Pemkab Sintang, untuk membahas masalah ini, pertemuan berlangsung sederhana di ruang kapolres Sintang.

Dalam pertemuan tersebut semua pihak sepakat untuk saling menjaga keamanan lingkungannya masing-masing, saling berkoordinasi dengan pihak keamanan dan tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang berbau provokasi, sehingga Kabupaten Sintang tetap dalam keadaan kondusip.

"Kita tentu tidak ingin kejadian di Jawa sana merembet ke Sintang ini, maka dari itu kita perlu saling berkoordinasi sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah sejak dini," kata Kapolres.

Dia mengatakan, sejauh ini memang pihaknya belum mendapati adanya laporan mengenai gerakan NII di Kabupaten Sintang. Akan tetapi tidak ada salahnya jika semua pihak melakukan antisipasi, mengingat kejadian di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini.

"Untuk itu jika ada hal-hal yang mencurigakan yang terjadi disekitar lingkungan rumah, sebaiknya segera dilaporkan kepada pihak berwajib, dan kita akan segera koordinasikan dengan anggota di lapangan," tegas Kapolres seraya mengimbau kepada masyarakat agar tidak cemas.


Antisipasi Perbatasan

Sementara itu tokoh agama, H Busri Basuni mengatakan, kendati Kabupaten Sintang masih dalam situasi yang kondusip, masyarakat tetap diminta waspada, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, karena keluar masuk orang luar kerap terjadi di sana. 

"Pihak kepolisian juga harus memberikan informasi ini kepada masyarakat di sana, supaya mereka tahu dan lebih waspada, karena perbatasan termasuk daerah yang rawan," tegasnya.

Sementara itu Hendy tokoh pemuda tionghua mengatakan, untuk membentengi masyarakat dari pengaruh gerakan radikal semacam ini, hal yang meski diperhatikan adalah kesejahteraan masyarakatnya.

Menurutnya orang-orang menjadi korban dan terpengaruh ini adalah mereka yang tidak memiliki kesibukan. "Karena tidak ada kesibukan itu biasanya orang mudah terpengaruh dengan bujuk rayu aliran semacam ini, apalagi kalau diiming-imingi dengan janji yang menggiurkan," ujarnya.

Untuk itu Hendy berharap kepada pemerintah bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang layak kepada masyarakat, sehingga mereka mempunyai kesibukan yang bisa membendung pengaruh negatip yang ingin menghancurkan mental masyarakat. "Kalau masyarakat sudah sibuk bekerja secara otomatis mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan bujuk rayu yang tidak jelas, nah pemerintah mempunyai peran yang strategis di sini," harapnya.

Sementara itu, kepala bidang hubungan antar lembaga kesbanglinmas Kabupaten Sintang Edi S Gea, mengatakan, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada masyarakat, baik melalui sekolah maupun paguyuban-paguyubang yang ada di Sintang. "Sama seperti yang disampaikan kapolres, sejauh ini Kabupaten Sintang masih dalam keadaan aman, kita selalu memberikan pembinaan kepada masyarakat bahkan sebelum adanya isu-isu yang merebak ini," tandasnya. (ali)


Deteksi Dini

kepala Kantor kementrian Agama Kabupaten Sintang Romli yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, aliran-aliran yang menyimpang dari kaedah agama sejatinya sudah dapat dideteksi sejak dini oleh masyarakat. "Misalnya saja mereka mengkafirkan orang lain dan menganggap dirinya paling benar, nah itu merupakan tanda-tanda adanya penyimpangan, karena dalam agama mengkafirkan agama orang lain itu tidak boleh," jelasnya.

Berikutnya, kata Romli ajaran yang menyimpang ini biasanya selalu dikaitkan dengan uang, semisal menyetor sejumlah uang untuk menjadi kelompoknya maka keyakinan yang demikian juga perlu dipertanyakan. "Jadi masyarakat memang harus tanggap dengan adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi disekitar lingkungannya," katanya.

Menyinggung soal gerakan ahmadiyah yang ada di Kecamatan Tempunak, Romli mengatakan sejauh ini sudah tidak ada lagi gerakan, namun pihaknya akan tetap memonitor aktifitas mereka jikalau ada hal-hal yang ganjil. "Kami sudah minta kepada pemimpinnya agar tidak menyebarkan ajaran ahmadiyah kembali kepada masyarakat, hal ini sesuai dengan SKB mentri, kalau mereka melanggar maka kita akan bertindak," tandasnya.

Kendati demikian, lanjut Romli beberapa waktu lalu ahmadiyah juga sempat melakukan pergerakan kembali, mereka mencoba menyebarkan ajaranya kepada masyarakat, namun pihaknya cepat tanggap dan langsung turun ke lapangan. "Kita berikan pembinaan kepada masyarakat, melalui pengajian-pengajian supaya keimana mereka tetap teguh dan memegang ajaran yang sesuai dengan sareat," jelasnya. (ali)

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates