:AYO BANGUN DESA KITA WAHAI PEMUDA SAMBORA

Selasa, 03 April 2012

Sisi Lain Pekerja Jurnalis

Ngebaca status di FB kawan, yang bekerja sebagai wartawan, jadi kepingin nulis sedikit kisah tentang pekerjaan mereka. kebetulan saya juga pelaku jurnalis di harian Tribun Pontianak.

Hmm pada awal-awal dulu jadi wartawan saya ditugaskan oleh perusahaan meliput bagian kriminal. Namanya baru pertama ya semuanya serba sulit, belum punya kawan, belum punya link yang bisa ngebantu buat cari informasi. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya aku bisa menyesuaikan diri.

Hmm, kalau liputan di bidang kriminal ini, ibarat bahagia di atas penderitaan orang lain. Lo kenapa memangnya? ya sebab kalau ada kasus kejahatan pasti wartawan kriminal paling suka, tapi kalau gak ada kejadian waduh pusing tujuh keliling.

Wartawan kriminal paling suka ngeliput kasus pembunuhan, perampokan, pencabulan, dan penjambretan karena nilai jual berita yang demikian sangat tinggi, dan sudah pasti akan dibaca oleh orang. Padahal kita ketahui keluarga korban pembunuhan ini sangat sedih karena keluarganya meninggal, demikian juga dengan korban perampokan tentu saja akan sangat syok karena ketakutan dan harus mengalami kerugian. Pun demikian dengan korban jambret, korban pemerkosaan, pencabulan dan lain sebagainya. Nah sementara wartawan malah seneng.. Tu bener ndak, bahagia di atas penderitaan orang lain.

Apalagi kalau lagi sepi peristiwa, sudah telpon sana-sini belum juga ada informasi, pasti wartawan paling bingung wah mau nulis apa ini buat besok. Kalau sudah begitu kadang-kadang doanya malah yang bukan-bukan. Semoga ada kejadian,....

Pernah suatu ketika kami nongkrong bersama rekan-rekan yang lain. Kebiasaan kami memang seperti itu kalau sedang sepi berita nongkrongnya di warung kopi langganan. Pada saat sedang asik ngumpul tiba-tiba saja ada pemuda yang berboncengan tanpa menggunakan helm melaju di depan kami. Sepontan kamipun langsung mendoakan mereka, agar terjatuh, sebab dengan demikian akan menjadi berita, apalagi kalau sampai meninggal.

Entah karena kebetulan atau memang doa kami tersebut dikabulkan, pengendara tadi langsung jatuh saat membelokan kendaraannya. Bruaaakkkk. Seperti ada yang mengkomandoi kamipun langsung lari mengejar ke arah orang yang jatuh tadi sambil mengeluarkan kamera masing-masing. Kami melihat satu diantara mereka masih bergerak-gerak sementara satu orang lagi tidak bergerak-gerak.

Kami tidak langsung menolong, melainkan mengambil gambar orang yang jatuh tadi. Dan sebagian diantara kami ada yang bertanya, "Masih hidup tidak yang ini" tak lama kemudian orang yang awalnya diam saja tadi langsung bergerak. Lalu rekan kami yang lainnyapun ada yang teriak,, "huuuu masih hidup tak serulah ni beritanya...

Hahahaha, lucu orang bukannya nolong malah mengharapkan ada yang meninggal.

Mungkin terkesan aneh, tapi itulah pekerjaaan kami di lapangan. Sama halnya seperti dokter yang mengharapkan adanya orang sakit, tukang tambal ban menginginkan adanya kendaraan yang bocor, bengkel menginginkan adanya kendaraan yang rusak.

Semua memang telah diciptakan secara berpasang-pasangan, bukan karena wartawan meski harus senang ketika melihat orang. Itu semata-mata karena sudah menjadi profesi mereka yang dituntut untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Sama halnya dengan dokter yang mengharapkan orang sakit, bukan berarti dia senang melihat adanya orang sakit, melainkan karena niatnya ingin menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan, demikian halnya dengan pemilik bengkel, tukang tambal ban

Semua saling berkaitan agar kehidupan ini bisa terus berputar, ada orang jahat ada orang baik, ada orang cantik dan ganteng dan ada juga yang jelek, ada siang dan ada juga malam, ada lak-laki dan ada perempuan, ada langit dan bumi. Karena memang itu sudah menjadi ketentuan.

Maka dari itu jangan pernah kita melihat seseorang dari sudut pandang yang negatif, namun berusaha untuk berfikir positip.Terkadang masih saja ada anggapan wartawan selalu membuat hal, suka memeras dan lain sebagainya. kendatipun ada, namun itu hanyalah oknum.

Kami dituntut untuk terus memberikan informasi kepada pembaca, sehingga sebisa mungkin kamipun harus mendapatkan informasi teraktual yang terjadi di sekitar masyarakat. Karena setiap hari pembaca selalu menginkan informasi teraktual dari kami.

Mereka mungkin tidak tahu bagaimana tugas kami di lapangan, yang terkadang harus mendapat ancaman dari orang-orang kuat bertangan besi yang tidak suka kasusnya diberitakan, terkadang kami juga harus bertaruh nyawa demi mendapatkan berita yang menarik, terkadang kami juga dicatut oleh oknum wartawan lainnya demi kepentingan mereka mencari uang. Terkadang kami juga harus menerima pukulan dari aparat, dari preman dan bahkan harus kehilangan nyawa hanya demi sebuah informasi.

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates